- Bermental handal tanpa narkoba!!!



Dalam penelusuran ilmu psikologi dan kejiwaan yang dilakukan oleh Guru Besar WS PAMUNGKAS Bapak Drs. Ronggo Warsito, didapat kenyataan yang mengejutkan, karena ternyata seluruh pengguna dan pelaku penyalahgunaan narkoba itu 100% sudah mengetahui dan sudah hafal bahwa mengkonsumsi narkoba itu dosa besar dan di benci Allah, serta diancam hukuman berat dan dapat berakibat kematian ( sejak dirinya belum bernarkoba ). Jadi terang terang bahwa metode pemberitahuan dan peringatan, tentang bahayanya narkoba adalah sekedar memberi tahu tentang hal yang mereka sudah tahu dan sudah amat sangat hafal belaka.

Fakta itu menunjukan terang, bahwa dalam menangani masalah penyalah gunaan narkoba yang di butuhkan adalah metode terapan psikology Tingkat tinggi yang dapat mengol...ah bawah sadar manusia agar segala dorongan fikir untuk bernarkoba itu dapat Patah sebelum difikirkan manusia, dan atau sebelum dilakukan manusia.

Itulah Psycologi terapan sugesti untuk menghilangkan keinginan Bernarkoba dan bangkitnya kekuatan riil untuk selalu menolak narkoba. DAN ITU YANG DIMAKSUD DENGAN MENTAL HANDAL ANTI NARKOBA

IKUT SERTAKAN PUTRA DAN PUTRI ANDA DALAM LEMBAGA BELA DIRI PERNAFASAN INTI TENAGA DALAM DAN HIPNOTIS PUTIH " WS PAMUNGKAS " agar bisa terkondisikan dengan baik akal fikir putra dan putri anda Info ( Ki Wasa ) Untuk konsultasi masalah ini..




JANGAN SAMPAI TERLAMBAT !!!
KARENA

1. Para pengedar Narkoba telah melakukan seribu satu cara tipudaya, di kampus, di sekolahan dan dimana saja, untuk menjebak korban- korbanya, hingga sering orang tua tidak mengetahui dimana dan kapan anaknya hancur dan terhina.
2. Dan begitu pun, korban tewas oleh sebab langsung over dosis maupun oleh sebab akibat karena narkoba tidak dapat di hitung lagi jumlahnya.
3. Demikian pula korban tewas dalam kecelakaan tehnis dan lalu lintas karena mabuk Narkoba pun sudah tidak dapat di hitung pula.
4. Prostitusi, jual diri dan layanan sex demi mendapatkan Narkoba telah terang terang merupakan nuansa nyata bagi yang terlanjur terjebak Penyalah gunaan narkoba.
5. Perkosaan karena pengaruh narkoba dan Narkoba untuk perkosaan telah nyata.
6. Perkelahian dan pembunuhan oleh karena mabuk dan fikiran tidak terjaga yang diakibatkan narkoba telah menjadi fakta pathologis pula.
7. Gagal total sekolah dan studi karena narkoba telah banyak contohnya.
8. Masuk penjarakarena narkoba ,kehancuran total perekonomian keluarga karena narkoba dan stress sistim syaraf karena narkoba pun sudah banyak pula contohnya,
9. Pencurian penipuan dan perbuatan kriminal lainkarena pengaruh narkoba dan juga ketegangan lingkungan karena penghuninya pengguna narkoba sudah terang dan sudah nyata.

WASPADALAH......

1. Jika putra putri anda memiliki kecenderungan paner keberanian dalam menempuh hal berbahaya yang dapat mengancam keselamatan dirinya.
2. Jika putra putri anda memiliki kecenderungan pamer kerusakan diri atau menyakiti diri atau menelantarkan kesehatan diri atau mogok makan atau mogok belajar untuk maksud melaksanakan kehendak agar permintaanya di penuhi.
3. Jika putra putri anda memiliki kecenderungan pamer kerusakan diri untuk maksud agar orang lain yang di cintainya menjadi kasihan dan mengasihi.
4. Jika putra putri anda memiliki kecenderungan mengungkapkan rasa marah dengan cara menyakiti diri dan atau menyatakan akan bunuh diri, dengan maksud agar orang orang disekitar dirinya menyesal dan kehilangan setelah dirinya rusak dalam kehancuran hidup atau mati.

ITULAH BERTANDA PUTRA PUTRI ANDA SEDANG TERANCAM NARKOBA DISELURUH PERJALANANYA.
AWAS !!!!!!!!!
MENGGAMBARKAN BAHAYANYA NARKOBA PADA MEREKA,

Dapat berarti penyuluhan propaganda kampanye dan penawaran kepada mereka, bahwa narkoba adalah alat sarana pamer keberanian yang tepat dan alat untuk pamer kerusakan untuk memaksakan kehendak yangefektif dan alat mengungkapkan marah dan alat perkosaan dan alat untuk bunuh diri yang sedang di cari dan dibutuhkan.

Penjelasan di atas berlandasan disiplin ilmu psycology terapan/ atau sugestion/ atau para psycology/ yang dalam bahasa jawa di sebut ilmu batin/ dan bahasa Indonesia disebut ilmu jiwa terapan.